Beranda | Artikel
Motivasi Saja Belum Cukup
Selasa, 1 Juli 2014

Renungan Ramadhan Hari ke-4

Motivasi menuju sukses

Pernahkah anda membaca iklan seminar motivasi?? Dengan berbagai janji yang diberikannya??

Seperti, “ingin cepat kaya”. “punya properti banyak tanpa modal dan tanpa hutang”. Dan banyak jargon lainnya.

Mungkin malah anda termasuk orang yang pernah mengikuti seminar tersebut.

Ataukah, anda pernah membaca buku tentang motivasi seperti itu?? Berapa buku yang sudah anda lahap??

Pertanyaan dari saya setelah anda mengikuti seminar atau membaca buku motivasi itu,

“Apakah anda langsung bisa kaya??”.

“Apakah penyampai materi di seminar itu yang membuat anda jadi kaya??”

“Apakah panitia seminar itu menghadiahkan properti pada peserta seminar??”

Jawaban yang akan anda berikan pasti, “Tidak”

Ternyata pemateri di seminar itu, dan penulis buku motivasi itu hanya memberi nasehat, saran gagasan, dan teori. Intinya adalah diri kita sendiri, mau atau tidak mempraktekkan saran-saran tersebut.

kalau kita hanya berpangku tangan, berdiam diri setelah mengikuti puluhan seminar sejenis itu, pasti tetap tidak akan ada perubahan pada diri kita.

Motivasi Ramadhan

Kalau saya bertanya pada anda, “Apakah keistimewaan / fadhilah bulan suci Ramadhan??”

Anda pasti tahu dan hafal betul jawabannya,

“Menjadi orang bertaqwa”, “Diampuni dosa”, “Dibuka pintu ke surga”, “Dilipatgandakan pahala”, “Dibebaskan dari api neraka”, “Ibadah dalam satu malam (lailatul qadr) bisa lebih afdhol dibandingkan 1000 bulan”.

Kita tahu semua fadhilah Ramadhan itu dari hadits-hadits Rasulullah.

Akan tetapi, apakah Rasulullah mampu memasukkan kita dalam surga melalui pintu yang sudah dibukakan tadi? Apakah Rasulullah bisa membuat kita jadi orang bertaqwa?

Ternyata, Rasulullah hanyalah penyampai wahyu; beliau mengajak umat ini ke jalan yang lurus; beliau hanyalah petunjuk jalan; pemberi nasehat; beliau adalah motivator nomor wahid dalam mengajak umat ini menuju kemenangan dunia dan akhirat.

Namun, hasil akhirnya juga terserah pada kita sendiri, sebagai umat Rasulullah. Mau atau tidak mengikuti ajakan Rasulullah.

Rasulullah bersabda:

Semua umatku akan masuk surga. Kecuali, yang tidak mau masuk surga. Para sahabat bertanya, siapa yang tidak mau masuk surga wahai Rasulullah? Rasul menjawab, Siapa yang taat padaku akan masuk surga, barang siapa yang tidak taat padaku, merekalah orang tidak mau masuk surga. (HR. Bukhari)

Dalam hadits ini, Rasulullah mengingatkan, bahwa motivasi yang diterima seseorang berasal dari dua sumber, Eksternal dan internal.

Rasulullah hanya bisa memberikan motivasi dari eksternal, dorongan dari luar, menyemangati dengan ucapan beliau dan amalan beliau yang bisa dilihat dan didengar.

Akan tetapi, motivasi dari internal tubuh seseorang lah yang paling menentukan. Itulah yang disebut dengan niat atau kemauan. Bila ia tidak mau menerima nasehat, maka tidak akan berguna baginya 1001 nasehat yang ia dengar, motivasi yang ia baca, suri tauladan yang ia lihat.

Orang-orang kafir dan munafik di zaman Rasulullah, mereke mendengar langsung nasehat Rasul; mereka melihat langsung akhlak Rasul, namun mereka mencampakkan itu semua di belangkang punggung mereka, mereka menolak untuk mengikuti Rasulullah.

Ibarat orang minum obat super mujarab akan tetapi tubuhnya alergi terhadap obat itu. Pastilah akan dimuntahkan juga.

Ibarat pemain sepak bola yang mendapatkan semangat yel-yel dari 50 ribu penonton di stadion. Namun, ia tidak mau menendang bola untuk mencetak gol, ia maunya bermain “sabun”. Pastinya tidak akan bermanfaat semangat dari ribuan orang, gol tetap tidak akan terjadi.

Kaum muslimin, kita mempunyai pilihan untuk menjadi sholeh atau menjadi jahat. Kita punya keinginan yang mendorong kita untuk bergerak. Kalau kita ingin berubah ke arah yang lebih baik, maka harus dimulai dari diri sendiri dahulu.

Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar Ra’d: 11)

Penulis: Ustadz Muhammad Yassir, Lc (Dosen Tetap STDI Imam Syafi’i Jember)

PengusahaMuslim.com

Dukung kami dengan menjadi SPONSOR dan DONATUR.

  • SPONSOR hubungi: 081 326 333 328
  • DONASI hubungi: 087 882 888 727
  • Donasi dapat disalurkan ke rekening: 4564807232 (BCA) / 7051601496 (Syariah Mandiri) / 1370006372474 (Mandiri). a.n. Hendri Syahrial

Artikel asli: https://pengusahamuslim.com/3995-motivasi-saja-belum-cukup.html